Selasa, 27 September 2011

Perjalanan ke Gunung Krakatau


Hari pertama perjalanan dimulai dengan memanfaatkan libur dihari Jumat. Berangkat dari kantor dikawasan Sudirman Jakarta sekitar pukul 19.00 Wib menuju terminal luar kota Kampung Rambutan. Dari Jalan Sudirman menggunakan bis AC warna putih nomor 10 menyusuri jalan Gatot Subroto yang kondisinya padat merayap menuju Kampung rambutan. Sekitar pukul 20.30 Wib tiba di terminal luar Kampung rambutan dan naik angkot lagi kedalam terminal. Sebelum bertemu dengan rombongan, menyempatkan makan malam dengan menu soto ayam yang berada disekitar terminal luar kota Kampung Rambutan.
    Rencana keberangkatan sebelumnya adalah pada pukul 21.00 Wib, tetapi karena ada salah seorang peserta yang terjebak macet akhirnya keberangkatan dari terminal Kampung Rambutan di Jakarta dimulai pada pukul 22.00 Wib menuju Pelabuhan Merak.
    Menggunakan bus Primajasa AC akhirnya tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 01.30 Wib. Setelah berjalan kaki sekitar 0,5 – 1 kilometer dari terminal Merak menuju Pelabuhan, akhirnya naik kapal penyeberangan sekitar pukul 02.30 Wib dan tiba di Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 04.30 Wib subuh.
   Setelah beristirahat di kawasan Pelabuhan Bakauheni Lampung, sekitar pukul 05.30 Wib berangkat menggunakan angkot carteran menuju Dermaga Canti dan tiba sekitar pukul 06.40 Wib. Setelah sarapan pagi pada warung disekitar dermaga Canti, pukul 08.00 Wib menyeberang menggunakan kapal kayu carteran milik Pak Chandra menuju Pulau Sebesi di Lampung selatan dan tiba sekitar pukul 09.30 Wib.
Kesan pertama ketika baru tiba di Pulau Sebesi adalah menemukan sebuah pulau yang tenang dan sederhana. Pulau Sebesi masuk kedalam bagian teritori Lampung Selatan yang warganya bekerja sebagai nelayan dan petani. Hasil pertanian dari Pulau Sebesi seperti buah kelapa, coklat, dan kayu umumnya dikirim menggunakan kapal kayu menuju daerah Banten.
    Pulau Sebesi. Pulau Sebesi terletak di mulut Teluk Lampung berdekatan dengan kawasan Cagar Alam KrakatauSecara administratif pulau ini berada dalam wilayah Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Wilayahnya terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu Regahan Lada, Inpres, Tejang, dan Segenom. Pulau dengan total luas 2620 ha ini dihuni oleh lebih dari 2500 jiwa, yang sebagian besar hidupnya bergantung pada produk pertanian dan perikanan. Pulau dengan garis pantai sepanjang 19,5 km memiliki sumberdaya pesisir yang cukup baik seperti mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. 
 Karena sehari sebelumnya merupakan perjalanan yang melelahkan dan kurang tidur dari Jakarta menuju Pulau Sebesi maka dihari kedua ini sepertinya masih lebih menikmati tidurnya dibandingkan rencana pendakian ke anak Krakatau. Selain faktor kelelahan, jumlah kamar mandi yang terbatas menjadi salah satu penyebab waktu keberangkatan yang direncanakan lebih awal menjadi mundur sekitar satu jam. 
Waktu tempuh dari Pulau Sebesi menuju kawasan Cagar Alam Krakatau sekitar 1,5 – 2 jam menggunakan kapal kayu. Karena waktu keberangkatan dari Pulau Sebesi menuju kawasan Cagar Alam Krakatau mundur satu jam, sunrise yang rencananya dinikmati dari anakan gunung Krakatau akhirnya hanya dapat dinikmati dari atas kapal saat perjalanan menuju kawasan Cagar Alam Krakatau.
Tiba dikawasan Cagar Alam Krakatau sekitar pukul 06.30an Wib dan langsung melakukan pendakian anakan gunung Krakatau. Lama pendakian anak Krakatau sekitar 0,5 – 1 jam sampai dengan punggung gunung yang merupakan batas akhir dari pendakian. Pendakian disarankan dilakukan pada pagi atau sore hari agar cuaca disekitar anak Krakatau tidak terlalu panas.
Karena kunjungan ke kawasan Cagar Alam Krakatau pada masa liburan akhir pekan maka kawasan ini cukup banyak dikunjungi oleh beberapa kelompok lain. Beberapa kelompok diantaranya datang dari daerah Carita di Banten, ada juga kelompok yang berkemah disekitar pintu masuk anak Krakatau. Menurut Pak Chandra yang mendampingi kami, sebenarnya kegiatan berkemah tidak diizinkan dikawasan tersebut karena merupakan lokasi cagar alam, tetapi fakta dilapangan berkata lain. 
  Setelah berada di kawasan gunung anak Krakatau sekitar 1,5 – 2 jam akhirnya kita kembali turun menuju kapal dan berangkat menuju kawasan Lagoon cabe untuk snorkeling. Lagoon cabe masih berada dalam kawasan Cagar Alam Krakatau, Lampung Selatan.
Kondisi terumbu karang di kawasan Lagoon cabe masih terawat dengan baik dan memiliki berbagai jenis terumbu karang. Selain bersnorkeling, pengunjung dapat berenang dan beristirahat dipantai disekitar lokasi Lagoon cabe. Aktivitas lainnya yang dapat dilakukan seperti trekking disekitar hutan di Lagoon cabe.
Setelah snorkeling dan makan siang didaerah Lagoon cabe dan sekitarnya, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Umang-umang yang lokasinya berdekatan dengan Pulau Sebesi. Pulau Umang-umang dapat ditempuh sekitar sepuluh menit dari Pulau Sebesi dengan kapal kayu. Pulau Umang-umang merupakan pulau kecil yang memiliki pantai berpasir putih dan sering juga dijadikan sebagai salah satu tempat bersnorkeling disekitar pulau Sebesi di Lampung Selatan. Setelah beberapa jam berada disekitar pulau Umang-umang, Sore harinya kembali ke Penginapan di Pulau Sebesi, istirahat, makan malam, dilanjutkan acara bakar ikan (Barbeque), dan tidur.

SIMAKSI. Kawasan Cagar Alam Krakatau di Lampung Selatan merupakan Kawasan Konservasi dan setiap pengunjung atau kelompok yang hendak mendatangi tempat ini harus memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Pemberian izin menjadi otoritas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung.
Kawasan Cagar alam Krakatau.  
Gunung Krakatau merupakan gunung berapi aktif yang berada dalam kawasan cagar alam Krakatau. Kawasan Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia. Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa. Pada tahun 1927, muncul gunung api yang dikenal sebagai anak Krakatau dari kawasan kaldera purba gunung Krakatau yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki.

Pendakian Anak Krakatau.  
Gunakan alas kaki yang ringan dan nyaman seperti sandal gunung ketika hendak mendaki anak Krakatau. Kondisi pendakian labil karena dominan terdiri dari pasir hitam. Disarankan mendaki pada pagi atau sore hari agar kondisi cuaca tidak terlalu panas. 
Larangan.  Pengunjung dilarang membawa dari dan ke kawasan cagar alam Krakatau baik flora maupun fauna. Larangan berlaku juga dalam hal perusakan atau pencemaran dikawasan cagar alam Krakatau.
Barang-barang yang musti dibawa, kira-kira seperti fins, snorkle, goggles/masker, sendal rekking (mo naek Krakatau lhoo), baju ganti secukupnya, baju renang, sun block, kacamata hitam, topi, jaket, obat-obatan pribadi (terutama yg butuh antimo, obat diare, minyak kayuputih, salonpas, tensoplas, betadine, autan, obat alergi), keperluan mandi dan handuk, botol minuman (bakal panasssss), dry bag/trash bag (jaga-jaga agar kamera tidak basah dan tidak buang sampah sembarangan), sarung pantai (multifungsi utk sprei sampai andukan :p), senter dan batere (jaga-jaga kalau mati lampu), colokan T (biar kalo pada nge-charge hp atau kamera tidak rebutan), packingnya diharapkan minimalis karena kita ngeteng alias naek turun kendaraan umum. Pada saat menuju terminal bus Kampung Rambutan, kalau berangkat naitaksi maka minta diturunin di dalam terminal karena kalau turunya diluar maka jalannya ke dalam agak jauh, kalau naik kendaraan umum maka terpaksa jalan kaki ke dalam, bakal banyak calo-calo yang mengikuti dan bertanya ”berangkat kemana” saat akan memasuki lokasi terminal luar kota, kiat menghadapi calonya adalah dicuekin saja dan pasang tampang galak alias jangan keliatan lugu hehehe, cewek-cewek yang suka pake baju mencolok dan perhiasan diharapkan kali ini nge-gembel dulu ya, besok malam long weekend jadi sudah dapat dipastikan Jakarta bakal macet di mana-mana, disarankan berangkat lebih awal.
     Minuman baru akan disediakan ketika diatas kapal menuju Krakatau, peserta Krakatoa Trip masih menanggung minuman sendiri pada saat perjalanan Jakarta – Pelabuhan Bakauheni Lampung. Diharapkan membawa ransel sesimpel mungkin supaya barang bawaan tidak tercecer dan jangan lupa membawa raincoat (antisipasi hujan di tengah laut).

Dermaga Canti
Dermaga Canti berada di desa Canti, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Dermaga ini menjadi salah satu titik penghubung dari pulau Sumatera di Lampung Selatan menuju Pulau Sebesi.
Pulau Sebesi merupakan salah satu pulau yang terletak paling dekat ke kawasan cagar alam Krakatau. Karena letaknya dekat dengan kawasan Krakatau menjadikan Pulau Sebesi menjadi salah satu tempat persinggahan awal bagi pelancong maupun petualang sebelum mencapai Krakatau.
Selain dari Pulau Sebesi di Lampung Selatan, kawasan cagar alam Krakatau dapat juga dicapai dari kawasan pantai Carita di Propinsi Banten. Banyak perusahaan travel dari kawasan Carita yang menjual jasa untuk membawa pelancong ke kawasan Krakatau. Menurut keterangan beberapa peneliti dari mancanegara seperti Jepang, Rusia, dan beberapa peneliti negara lainnya pernah singgah di Pulau Sebesi sebelum bertolak ke kawasan Krakatau.
Untuk mencapai Pulau Sebesi dari Dermaga Canti, pengunjung dapat menggunakan jasa kapal kayu. Alat transportasi kapal kayu ini mirip dengan kapal kayu yang melayani rute Muara angke – Pulau Pramuka (Kepulauan Seribu) di Jakarta. Perbedaannya hanya pada ukuran kapal saja, kapal kayu Muara angke – Pulau Pramuka di Jakarta lebih besar dari yang ada di Pulau Sebesi.
Persamaan kedua kapal kayu ini hampir sama, diantaranya penumpang dapat duduk diatap kapal, selonjoran sekalian tiduran didalam kapal, asap buangan yang menyesakkan dada, dan pastinya suara mesin yang berisik.

      Kapal kayu reguler yang melayani rute dari Dermaga Canti menuju Pulau Sebesi berangkat setiap hari pada pukul 13.00 Wib, sedangkan keberangkatan dari Pulau Sebesi menuju Dermaga Canti pada pukul 07.00 Wib. Waktu tempuh antara kedua tempat ini menggunakan kapal kayu sekitar 1,5 – 2 jam.
Ongkos kapal reguler Dermaga Canti – Pulau Sebesi (sebaliknya) sebesar Rp. 20 ribu ditambah Rp. 2 ribu biaya Jasa raharja atau total sebesar Rp 22 ribu.
    Bila suatu saat nanti, anda harus (terpaksa) menggunakan jasa transportasi seperti kapal kayu ini, maka tips yang penting diketahui adalah usahakan agar lebih cepat masuk kedalam kapal dibanding penumpang lainnya agar dapat memilih tempat selonjoran yang stategis.


Villa Pulau Sebesi Indah
Lokasi Villa Pulau Sebesi Indah terletak di Desa Tejang – Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Jangan terlena dengan sebutan ”Villa” seperti yang anda bayangkan dengan villa di daerah puncak Bogor, Lembang, atau kawasan Berastagi di Sumatera utara. Villa disini menyerupai rumah biasa yang dapat dihuni sekitar 10 – 15 orang. Villa Pulau Sebesi Indah memiliki sekitar 6 – 7 rumah sewa yang daya tampungnya berbeda-beda antara satu rumah dengan rumah lainnya. Rumah sewa yang besar dapat menampung sekitar 10 – 15 orang, sedangkan yang kecil mampu menampung sekitar 4 – 6 orang.
Letak Villa Pulau Sebesi Indah berada persis ditepi pantai dan berjarak sekitar 300 – 400 meter dari dermaga Pulau Sebesi. Villa memiliki halaman yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat berkemah bila daya tampung villa tidak mencukupi, sekaligus cocok juga sebagai tempat membuat acara bakar – bakar ikan atau daging (barbeque).
   Buah kelapa muda dan pisang merupakan buah-buahan yang rutin tersedia di penginapan ini, hal tersebut mungkin dikarenakan komoditi dimaksud cukup banyak terdapat di Pulau Sebesi. Karena berada diteluk yang bersebelahan dengan lautan dan sebagian penduduk Pulau Sebesi bekerja sebagai nelayan maka tidak terlalu sulit untuk mendapatkan persediaan ikan sehingga menu makanan di Villa Pulau Sebesi Indah tidak jauh dari unsur ikan laut.
   Karena keterbatasan sumber daya listrik di Pulau Sebesi, terkadang mempengaruhi ketersediaan air tawar, walaupun pada dasarnya ketersedian air tawar di pulau ini cukup melimpah. Tetapi bila villa ini dihuni oleh banyak pengunjung (beberapa rombongan) kemungkinan kekurangan air tawar akan terjadi. Villa Pulau Sebesi Indah merupakan penginapan kelas backpacker yang tidak cocok bagi mereka yang sudah terbiasa menginap di hotel – hotel berbintang atau Villa ”yang sebenar-benarnya”.
    Disekitar gerbang masuk ke villa terdapat warung kecil yang menjual berbagai kebutuhan dasar seperti sabun mandi, odol, kopi, minuman ringan, dan lainnya. Sewa Villa Pulau Sebesi Indah sekitar Rp 200 ribu per malam belum termasuk makan. 

Perjalanan dari Pulau Sebesi kembali ke Jakarta 
Setelah berada beberapa hari di Pulau Sebesi menikmati perjalanan yang cukup menyenangkan dengan kesederhanaan yang bersahaja, akhirnya tiba saatnya untuk kembali pulang menjalani rutinitas sehari-hari. dan kembali ke Jakarta.
Setelah sarapan pagi di pendopo Villa Pulau Sebesi Indah, sekitar pukul 07.00 Wib keberangkatan pulang kembali ke Jakarta segera dimulai. Dari pulau Sebesi naik kapal kayu carteran milik Pak Chandra menuju Dermaga Canti.
   Dalam perjalanan pulang menuju Dermaga Canti cuaca kurang bersahabat dan gelombang laut membuat kapal kayu tua carteran sedikit terombang-ambing. Ditengah laut ada kapal kecil yang melambai-lambaikan tangan minta agar kapal Pak Chandra berhenti dan meminta tolong agar penumpangnya, sepasang suami-istri dengan seorang anak perempuan ikut kapal Pak Chandra menuju Dermaga Canti.
Dari dermaga Canti, perjalanan dilanjutkan menggunakan angkot carteran ke Pelabuhan Bakauheni Lampung. Bekal untuk makan siang sudah dibeli berupa nasi bungkus dan rencananya akan dimakan diatas kapal ferry, tetapi karena jadwal keberangkatan kapal sekitar Pukul 12.00an Wib akhirnya diputuskan makan siang sambil duduk lesehan disekitar pelabuhan Bakauheni.
Perjalanan menuju Jakarta dilanjutkan menggunakan kapal ferry kelas ekonomi menyeberang ke Pelabuhan Merak Banten. Dari terminal Merak menggunakan bus menuju Kampung Rambutan di Jakarta. Tiba kembali di Jakarta sore hari sekitar pukul 16.00 Wib. 

Pelabuhan Bakauheni – Dermaga Canti. 
Tidak ada angkot reguler dari Pelabuhan Bakauheni ke Dermaga Canti atau sebaliknya. Bila hendak menggunakan angkot reguler maka dari Pelabuhan Bakauheni naik angkot ke Kalianda, dari Kalianda naik angkot lagi atau naik ojek ongkos Rp. 7000 ke Dermaga Canti, demikian juga sebaliknya. Ada angkot warna kuning yang dapat dicarter dari Pelabuhan Bakauheni menuju Dermaga Canti dengan ongkos carter sekitar Rp. 150 ribu.

 
Alternatif transportasi dari Pelabuhan Bakauheni – Dermaga Canti.  
Bila bepergian seorang diri, jasa ojek motor dapat dipertimbangkan sebagai alternatif transportasi. ongkos ojek motor sekitar Rp 25 – 30 ribu, tetapi si abang ojeknya akan memberi harga kepada anda sekitar Rp 50 – 100 ribu, jadi anda harus menawar. 

Kapal kayu reguler Dermaga Canti – Pulau Sebesi.  
Ada kapal kayu reguler yang melayani rute Pulau Sebesi ke Dermaga Canti atau sebaliknya. Jadwal keberangkatan kapal reguler dari Pulau Sebesi ke Dermaga Canti pada pukul 07.00 Wib setiap harinya dan dari Dermaga Canti ke Pulau Sebesi pada pukul 13.00 Wib setiap harinya. Ongkos kapal reguler sebesar Rp 20 ribu ditambah Rp 2 ribu biaya Jasa raharja atau sekitar total sebesar Rp 25 ribu 

 
Pelabuhan Bakauheni.  
Pelabuhan Bakauheni melayani jasa penyeberangan manusia, sepeda motor, angkutan darat seperti bus penumpang antarkota dan antar provinsi, truk barang maupun mobil pribadi. Waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak ataupun sebaliknya sekitar 2 – 3 Jam. Tiket penyeberangan kapal ferry Pelabuhan Bakauheni - Pelabuhan Merak atau sebaliknya sekitar Rp. 12 ribu untuk kapal ekonomi dan Rp 30 ribu untuk kapal cepat. Informasi pelayanan dan pengaduan Pelabuhan Bakauheni, kantor pusat 021-4288223 atau cabang Bakauheni 0727-331032. 

Rute 
perjalanan menuju kawasan Cagar Alam Krakatau dilakukan dari Jakarta menyeberangi Selat Sunda melalui Pelabuhan Merak di Banten menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Walaupun sebernarnya kawasan Cagar Alam Krakatau dapat dijangkau dari kawasan Carita di Propinsi Banten, tetapi rute dari Pelabuhan Bakauheni tetap pilihan tepat agar dapat berkunjung ke pulau-pulau lainnya di Propinsi Lampung sekaligus menemukan tempat-tempat menarik untuk snorkeling.

Perkiraan Waktu Tempuh
Perkiraan waktu tempuh Jakarta – Pelabuhan Merak sekitar 2 – 3 jam dengan bus, Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni sekitar 2 – 3 Jam, Pelabuhan Bakauheni – Dermaga Canti sekitar 1 – 1,5 jam dengan angkot carteran, Pelabuhan Canti – Pulau Sebesi sekitar 1,5 – 2 jam dengan kapal kayu, Pulau Sebesi - Kawasan Cagar Alam Krakatau sekitar 1,5 – 2 jam dengan kapal kayu, Carita Banten - Kawasan Cagar Alam Krakatau sekitar 2,5 – 3 jam dengan kapal kayu atau sekitar 1 – 1,5 jam dengan Speed Boat.

Perkiraan Biaya
Ongkos bus Primajasa AC dari Jakarta menuju Pelabuhan Merak atau sebaliknya sekitar Rp 17 ribu per orang, Tiket penyeberangan kapal ferry Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni atau sebaliknya sekitar Rp. 10 ribu untuk kapal ekonomi dan Rp 30 ribu untuk kapal cepat, Carter angkot dari Pelabuhan Bakauheni – Dermaga Canti sekitar Rp 150 ribu per angkot sekali jalan atau ojek motor sekitar Rp 25 – 35 ribu. Biaya Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) Cagar Alam Krakatau sekitar Rp 200 ribu, sewa rumah penginapan di Pulau Sebesi sekitar Rp 200 ribu per malam belum termasuk makan (daya tampung sekitar 10 - 15 orang), Sewa kapal kayu seharian (24 jam) termasuk jasa guide dan ranger untuk ke Krakatau sekitar Rp 2 juta dan dapat ditumpangi sekitar 20-an orang penumpang. (angka-angka yang tertera pada perkiraan biaya terdapat kemungkinan harga-harga tersebut telah berubah pada saat tulisan ini anda baca dikemudian hari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar